Terjebak Kenangan Masa Lalu

terjebak kenangan masa lalu


Suasana sepi memang sering kali memaksa aku untuk berpikir acak. Menghayalkan apa saja, sering juga membuatku terkenang pada kejadian waktu lampau yang kadang tanpa disadari malah menyeretku kedalam arus masa lalu. Seperti kali ini, diiringi hujan lebat mengguyur bumi bagai ditumpahkan dari langit, aku kembali terkenang pada suatu masa dimana aku masih sangat lugu dan menggenggam erat janji tiap palsu. Otakku bekerja keras memutar kembali semua memori yang pernah tersimpan dan tertimbun oleh ingatan-ingatan masa kini. Sampai akhirnya aku menemukannya....

=============================================

Aku masih menanti ditempat ini ditemani awan hitam menggantung diatas langit sore, sudah hampir 20 menit aku menempelkan bokong diatas kayu berkaki empat berwarna putih pudar dan sebagian lagi sudah mulai mengelupas. Orang-orang menyebut tempat ini taman, walaupun tak tampak seperti taman yang sering kali terbayangkan; penuh bunga berwarna-warni, harum tertiup angin semilir dan dipenuhi anak muda berpasangan. Diatas tanah seukuran kurang lebih 300 meter persegi ini, hanya ditanami pohon-pohon besar penghasil oksigen dan sedikit tanaman hias kampung yang diselingi rumput-rumput liar diantaranya. Aku ada disini karena menanti seseorang yang spesial bagiku dan sudah sepakat akan menemuiku disini 20 menit yang lalu seharusnya. Tapi sampai saat ini belum juga datang. Aku masih berpikir mungkin dia sedang diperjalanan menuju kesini. Orang-orang yang tadi banyak berlalu-lalang disini, sudah mulai berkurang. Ku lirik lagi jam di handphone ku menunjukkan 17.00 rupanya aku disini udah 1 jam, begitu cepat waktu bergulir bahkan ketika dia tak ada disini.

Rintik gerimis mulai terasa menyentuh kulitku, lampu-lampu pun sudah mulai berpijar diantara remang senja. Hatiku risau, mungkinkah dia mengulang lagi kesalahannya? Segera ku tekan layar handphone ku..

"Hallo.. kamu dimana?" terdengar riuh tawa perempuan dan laki-laki diiringi suara musik berisik ketika panggilan ku diangkat.

"Aku lagi sama teman-temanku" jawab perempuan yang kutunggu-tunggu. Tak ada rasa bersalah yang bisa kutangkap dari nada ucapannya.

Langsung ku putus panggilan telepon itu. Tak perlu lagi banyak tanya, tak perlu lagi banyak bicara. Karena aku sudah tahu apa maksudnya ini. Dia melakukannya lagi! Mungkin aku terlalu berharap lebih dari nya, dan ternyata harapan ku itu hanya sebuah kesia-siaan. Dia tak berubah atau mungkin memang tak bisa berubah. Melupakan janji mungkin sudah menjadi bagian hidupnya, atau apakah mungkin memang aku yang tak berharga baginya? Sebuah tanya yang hanya akan membuat perut mual.

Kutinggalkan taman ini diiringi ribuan tetes hujan yang sudah semakin membesar. Kata 'Kesal' mungkin tak akan cukup menggambarkan perasaanku, kata 'Benci' juga sudah tak pantas lagi. Hanya 'Menyerah' kata yang paling tepat untuk menggambarkan apa yang seharusnya ku lakukan sejak dulu.

=============================================

Aku tersentak dari lamunanku sendiri saat handphoneku bergetar tanda ada pesan yang masuk, segeraku baca:

Hai, apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu


Ternyata dari dia. Dia datang lagi dalam hidupku, setelah sekian lama tanpa saling bertukar kabar. Tapi aku tak ingin menjadi hujan; menjatuhkan air, lalu menguap ke angkasa kemudian jatuh lagi kebumi.

2 Comments:

  1. Nice story gan. KUNJUNGI BALIK BLOG Dunia Kata Rifal yang berisi tentan tekhnik hacker, blogging, SEO dll atau silahkan baca langsung ARTIKEL HACK FB DAN Cara Dapat Backlink dofollow berkualitas

    BalasHapus